Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia

Bahasa Indonesia adalah salah satu identitas bangsa dan negara Indonesia yang sekaligus dijadikan sebagai bahasa resmi Republik Indonesia. Bahasa Indonesia diresmikan bersamaan dengan awal pemberlakuan Undang-Undang Dasar 1945 yaitu satu hari setelah Indonesia memproklamirkan kemerdekaannya. Bahasa Indonesia tidak terlahir dan berkembang dengan sendirinya melainkan melalui sejarah panjang dan perencanaan yang matang oleh para founding fathersdi masa lalu.

Bahasa Indonesia identik dengan bahasa Melayu, kenapa demikian? Karena memang secara kronologisnya bahasa Indonesia yang telah kita kenal selama ini awalnya berasal dari bahasa Melayu yang termasuk ke dalam rumpun Austronesia dan telah digunakan sebagai lingua franca atau bahasa pengantar oleh sesama warga di nusantara maupun sebagai komunikasi dalam perdagangan Internasional yang ada di Indonesia kala itu.

Bahasa Melayu sendiri awalnya juga memiliki istilah Melayu Tinggi yang digunakan kaum bangsawan di Sumatera, Malaya dan Jawa. Bahasa Melayu jenis ini lebih sulit digunakan karena sifatnya lebih halus dan penuh sindiran, tidak ekspresif seperti bahasa Melayu Pasar atau bahasa Melayu yang dikenal secara umum. Bahasa Melayu tinggi ini dipromosikan oleh pemerintah kolonial Belanda karena dikhawatirkan keberadaan bahasa dan budaya akan terancam oleh penggunaan bahasa Melayu Pasar, namun para pedagang yang memasuki wilayah nusantara telah terlebih dahulu menggunakan bahasa Melayu Pasar.

Diketahui penamaan “Bahasa Melayu” telah dilakukan sejak abad ke-7 di Asia Tenggara, dengan ditemukannya beberapa prasasti di wilayah Palembang, Bangka, Jambi, Jawa Tengah, dan Bogor yang ditulis dengan huruf Pallawa dan berbahasa Melayu kuno.

Penamaan bahasa Indonesia sebagai jati diri bangsa Indonesia bermula dari lahirnya Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928. Pada saat itu penggunaan bahasa Indonesia dicanangkan sebagai bahasa untuk negara Indonesia pasca-kemerdekaan dengan memilih bahasa Melayu Riau.

Pemilihan bahasa Melayu Riau sebagai bahasa Indonesia adalah karena suku melayu berasal dari Riau dan bahasa ini telah digunakan sebagailingua franca di nusantara dan terus mengalami perkembangan seiring penyebaran agama Islam di nusantara, hal tersebut terlihat dari beberapa prasasti, karya sastra, dan buku sejarah.

Dalam pertumbuhan dan perkembangannya, bahasa Melayu semakin memperlihatkan eksistensinya sehingga rasa persaudaraan antar bangsa di Indonesia semakin kokoh. Berbagai perkumpulan dan komunikasi kala itu lebih banyak menggunakan bahasa Melayu. Bahkan dalam pidatonya pada saat Kongres Pemuda Indonesia I tahun 1928, Soekarno menyatakan bahwa kemerdekaan Indonesia akan lebih cepat terwujud seiring meluasnya penggunaan bahasa Melayu.

Sumpah Pemuda pada 28 Oktober 1928 merupakan momentum bersejarah bagi bangsa dan bahasa Indonesia karena pada saat itu lah bangsa Indonesia mulai mengenal bahasa Indonesia. Dalam butir ketiga isi Sumpah Pemuda dinyatakan bahwa Putra Putri Indonesia menjunjung bahasa persatuan yaitu bahasa Indonesia yang secara eksplisit dapat diartikan bahwa para pemuda Indonesia kala itu telah mengakui keberadaan bahasa-bahasa antar suku di Indonesia.

Masih dalam masa penjajahan, setelah Belanda berhasil menumpas Indonesia selama berabad-abad, selanjutnya disingkirkan oleh Jepang yang kemudian menjadi penguasa di bumi pertiwi. Pemerintah Jepang berusaha menghapuskan seluruh peninggalan Belanda termasuk bahasa Belanda untuk kemudian memaksa rakyat Indonesia menggantikannya dengan bahasa Jepang. Namun sayangnya, usaha tersebut tidak semulus usahanya menduduki Indonesia. Akhirnya, Jepang memilih jalan praktis, yaitu dengan tetap menggunakan bahasa Indonesia menjadi bahasa pengantar di semua institusi pendidikan. Demi mencapai tujuannya, Jepang terpaksa harus menumbuhkembangkan bahasa Indonesia dengan cepat.

Disisi lain, hal tersebut menjadi sebuah keuntungan bagi bangsa Indonesia sehingga fungsi bahasa sebagai bahasa persatuan sebagaimana tercantum dalam butir Sumpah Pemuda semakin mengukuhkan keberadaannya hingga sampailah Indonesia pada kemerdekaannya yang pada akhirnya meresmikan bahasa Indonesia sebagai bahasa negara. Selanjutnya bahasa Indonesia terus mengalami perkembangan dan kemajuan melalui Kongres Bahasa Indonesia sebanyak 11 kali. Pada Kongres Bahasa yang ke 11, KBBI Braille mulai dimunculkan, dan berbagai buku-buku berbahasa Indonesia mulai diterbitkan serta pemberian berbagai penghargaan kebahasaan.

Hal yang paling menarik bagi saya setelah mengetahui perkembangan bahasa Indonesia adalah, kuatnya rasa nasionalisme dan kebangsaan rakyat Indonesia pada zaman dahulu. Meskipun telah dijajah oleh dua negara selama berabad-abad, namun tetap saja, tak ada satu pun dari negara tersebut yang berhasil menggeser popularitas bahasa Indonesia. Jika kebanyakan negara terjajah menggunakan bahasa yang dibawa oleh penjajah, namun hal tersebut tidak berlaku bagi bangsa Indonesia yang telah berhasil mengangkat dan mempertahankan bahasa asli bumi pertiwi yang hari ini kita nikmati. Maka sudah sepatutnya, kita mencintai dan bangga menggunakan bahasa Indonesia sebagai mother tongue atau bahasa ibu negeri ini.

Daftar Pustaka

Alek., & Achmad. 2010.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi. Jakarta: Kencana.

Aziz, Firman., dkk. 2016. Bahasa Indonesia di Perguruan Tinggi.Bandung: CV Maulana.

Kuntarto, Eko. n.d.Materi Kuliah Bahasa Indonesia Untuk Perguruan Tinggi. Malang: LP3I.

Nurdjan, Sukirman., Firman., & Mirnawati. 2016.Bahasa Indonesia untuk Perguruan Tinggi.Makassar: Penerbit Aksara Timur.

Purwito, dkk. 2016. Cinta Bahasa Indonesia, Cinta Tanah Air.Yogyakarta: Badan Penerbit ISI Yogyakarta.

Santoso, Anang., dkk. 2020. Bahasa Indonesia. Tangerang Selatan:Universitas Terbuka.

Fidrya Ningsih
Fidrya Ningsih Kreator Edukasi sejak 2021

Posting Komentar untuk "Sejarah Perkembangan Bahasa Indonesia"