Akuntansi sebagai "Bahasa Bisnis"
Pelaporan keuangan merupakan sebuah sistem informasi yang menghubungkan komunikasi antara entitas, bisnis atau perusahaan dengan investor, kreditor dan stakeholder lain yang memiliki kepentingan terhadap informasi tersebut. Pelaporan keuangan di samping sebagai laporan pertanggungjawaban manajemen kepada pemilik perusahaan, juga berfungsi sebagai informasi yang akan digunakan oleh para investor, kreditor dan pihak lain untuk mengambil keputusan di dalam organisasi. Nah, sekarang kenapa akuntansi disebut sebagai 'bahasa bisnis'?, berikut penjelasannya.
Sebelum kita masuk ke dalam pemahaman bahwa akuntansi adalah “bahasa bisnis”, terlebih dahulu kita harus paham pengertian dari masing-masing kata tersebut, “bisnis vs. akuntansi”. Bisnis adalah bahasa lain untuk satuan-satuan ekonomi (entitas, organisasi, ataupun perusahaan). Akuntansi merupakan sebuah aktivitas jasa yang menyajikan informasi kualitatif (keuangan) sebuah bisnis yang tujuan akhirnya adalah pengambilan keputusan (Hendrian & H. Dwiyani, 2020).
Berdasarkan pengertian di atas dapat dilihat bahwa bisnis dan akuntansi bagaikan dua sisi mata uang yang saling berkaitan dan tidak bisa dipisahkan. Di satu sisi bisnis membutuhkan akuntansi sebagai alat ukur kinerja perusahaan (bisnis) tersebut dan di sisi lain akuntansi membutuhkan data bisnis (perusahaan) tersebut untuk kemudian menjabarkannya dalam bentuk laporan akuntansi (laporan keuangan) yang akan sangat berguna bagi para pemakai informasi tersebut (stakeholders). Itulah kenapa akuntansi disebut bahasa bisnis.
Untuk lebih jelasnya, Charles T. Hongren juga menyatakan bahwa akuntansi merupakan sebuah informasi sistematis yang akan mengukur dan memproses data ekonomi sebuah bisnis (perusahaan) menjadi sebuah laporan keuangan untuk kemudian disajikan kepada para pengguna informasi tersebut dalam rangka pengambilan keputusan (Sugiarto, 2020).
Sugiarto (2019) juga menambahkan bahwa data ekonomi sebuah perusahaan (bisnis) yang ditafsirkan oleh akuntansi harus bersifat handal dan relevan sehingga bisa dipakai oleh stakeholders dalam rangka pengambilan keputusan yang efektif dan efisien. Tujuan efektif menurut Hanafi (2021) bisa tercapai apabila perusahaan bisa mengalokasi dan mengelola sumber daya secara efisien. Efisien atau tidaknya sebuah aktivitas ekonomi perusahaan bisa kita lihat pada laporan akuntansi.
Dari beberapa penjelasan di atas, saya memahami akuntansi dikatakan sebagai bahasa bisnis karena akuntansi merupakan jembatan penghubung antara pelaporan keuangan dengan para penggunanya(stakeholders). Informasi yang disajikan oleh akuntansi tidak hanya mencakup aktivitas yang bersifat kuantitatif (keuangan) namun juga bisa bersifat no-keuangan seperti yang terangkum dalam catatan atas laporan keuangan (CALK). Kedua informasi ini akan sangat berguna dalam pengambilan keputusan rasional bagi pengguna internal dan eksternal dimana pengguna internal terdiri dari manajemen dan pemilik perusahaan, sedangkan pengguna eksternal yang paling berkepentingan dengan informasi pelaporan keuangan tersebut adalah investor, calon investor, kreditor dan calon kreditor seperti terangkum dalam FASB (Sugiarto, 2020). Mengingat pentingnya informasi keuangan tersebut bagi para pengguna dalam mencapai tujuan yang efektif dan efisien, maka penting bagi para praktisi akuntansi untuk menghasilkan informasi keuangan yang berkualitas, minimal sesuai standar yang ditetapkan dalam SAK (Standar Akuntansi Keuangan).
Referensi
Hanafi, M.M. (2021. Manajemen (Edisi 3). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Hendrian., & H Dwiyani, R. 2020. Laboratorium Pengantar Akuntansi. Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sugiarto. 2020. Akuntansi Keuangan Menengah 1 (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Sugiarto. 2019. Pengantar Akuntansi (Edisi 2). Tangerang Selatan: Universitas Terbuka.
Posting Komentar untuk "Akuntansi sebagai "Bahasa Bisnis""
Posting Komentar